Sabtu, 29 Mei 2010

...KETIKA THE HOLY QUR’AN DILECEHKAN...

...KETIKA THE HOLY QUR’AN DILECEHKAN...

“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an. Dan sesungguhnya kami benar-benar menjaganya.”
(QS. Al-Hijr : 9)

Mohammed Mazaous tak pernah tau mengapa ia ditangkap. Warga Maroko yang tengah berada di Pakistan itu hanya tau bahwa dia Masih shock setelah dua menara kembar WTC di hantam dua pesawat komersil berbadan besar, 11 September 2001. ia tiba-tiba disergap dan tanpa di adili harus mendekam dibalik dinding tebal penjara Guantanamo, Kuba. Penjara milik Amerika Serikat itu kemudian menghadirkan Drama Pilu yang menyayat kecil-kecil Hati Mazaous.

Sperti lazimnya tawanan, Mazaous mendapatkan siksa fisik yang membuat tubuhnya babak-belur. Tapi Mazaous merasakan sakit yang jauh lebih berat, saat siksa yang diterimanya menyerang nurani dan hatinya. Matanya menyaksikan sendiri bagaimana Al-Qur’an, kitab suci yang diyakininya, dilecehkan para interegator yang bertugas di penjara berpenghuni mayoritas tahanan Afghanistan itu.
“Mreka merobek dan melemparkanya. Mreka mengecengi dan menginjak-injaknya,” Ujarnya pilu sebagaimana dikutip Los Angles Times.
“Kami mohon kepada mreka agar tidak melakukan itu tapi mreka melakukanya lagi dengan leih buruk,” Ujarnya lagi.

Penggalan kisah ini mengikuti kisah-kisah menggemparkan sebelumnya yang dilansir Majalah Newsweek, 9 Mei 2005, tentang pelecehan Al-qur’an di penjara Guantanamo. Hampir disemua negara muslimreaksi keras bermunculan. Di Afghanistan dilaporkan aksi protes berjalan dengan tensi yang amat tinggi . 19 orang pemrotes dilaporkan tewas sementara ratusan lainya luka-luka. Aksi-aksi ini kemudian kita ketahui memerahkan telinga otoritas pertahanan Amerika Serikat (AS), hingga mreka melalui juru bicara Pentagon, Lawrence Di Rita, mengklarifikasi pemberitaan itu. Pihak Newsweek kemudian juga mengeluarkan Klarifikasi bahwa apa yang mreka beritakan tak dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya.

RUSDHIE

Belakangan, barulah pihak Militer Amerika Serikat AS melalui laporan Infestigasi yang dibacakan komandan penjara Guantanamo, Brigjen Jay Hood, mengakui telah terjadi 5 insiden pelecehan Al-Qur’an. Rincian Laporanya : Al-Quran ditendang, diijnjak, dikencingi, dan dibasahi dgn air dalam insiden itu. Hasil investigasi ini menjadi laporan yang menghebohkan di awal Junu 2005.
Kasus Guantanamo merupakan kasus terbesar kedua yang berkenan dengan penodaan Al-Quran dalam dua dekade belakangan. 22 tahun lalu kasus menghebohkan terjadi di London. Tanggal 26 September 1988 dunia terhentak saat Viking Penguin menerbitkan The Satanic Verses (ayat-ayat setan) karya penulis ternama Salman Rushdie. Judul Rushie amat provokatif, sebab melesetkan kata-kata The Quranic Verses (Ayat-ayat Al-Qur’an) .
Di hampir semua Negara berpenduduk Muslim, peredaran buku tersebut dilarang, termasuk Indonesia. Sebagaimana kasus Guantanamo, korban pun jatuh. 6 orang tewas dan Ratusan lainya luka-luka dalam aksi Protes di Islamabad, Pakistan, 12 Februari 1989. dua hari kemudian, bertepatan dengan hari Valentine, Theran mempublikasikan fatwa Ayatullah Komeini yang menjatuhkan Salman Rusdie Hukuman Mati. Sepuluh hari berselang , 14 orang demonstran terbunuh di tangan Polisi India dalam aksi Protes di Bombay, tempat kelahiran Rusdhie.
Peotes keras di dua kasus pelecehan Al-Qur’an tersebut amat logis adanya. Bahkan didengkot kafir Quraisy yang kemudian di ampuni Nabi Muhammad saw dalam peristiwa Fath Makkah, Ikrima bin Abi Jahal, diriwayatkam amat gusar jika melihat lembaran bertuliskan Ayat-ayat Al-Qur’an tersentak dan tanpak sia-sia. Ikrima segera akan memungutnya selembar demi selembar seraya berujar keras “ Ini adalah kalam TuhanMu! Ini adalah kalam TuhanMu! Membesarkan Kalam Allah berarti Membesarkan Allah !”

ISYARAT

Penghormatan Al-Qur’an sendiri dalam islam merupakan penghormatan yang tak main-main. Sedemikian besar penghormatan itu hingga islam mengenal tata cara tersendiri dalam memperlakukan Al-Qur’an. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengatakan, “adab memperlakukan Al-Qur’an berada pada wilayah lahir dan batin”.

Kita disunnahkan berwudhu dan bersih dari Najis, meletakan al-Qur’an ditempat Tinggi dan bersih, berpakaian baik serta menghadap kiblat setiap kali ingin membaca Al-Qur’an, sebagai adab lahir terhadap kalam Allah itu. Sementara adab Batin berhubungan dengan sikap spiritual dan ruhaniah. Kita harus memasrahkan dan mensungguhkan Hati dalam memahami Makna Al-Qur’an hingga Cahayanya Meresap ke Jiwa.

Setiap orang muslim yang marah mendengar Al-Qur’an dilecehkan di Guantanamo menandakan Al-Qur’an dicintai oleh Muslim itu. Namun jika kejadian itu ditarik lebih dalam, ada semacam Isyarat Allah yang bersuara. Barangkali kejadian di Guantanamo ini juga teguran bagi kita. Sudahkah kita sebagai umat yang diwarisi Kitab Suci itu menghormati kalam Allahitu dalam keseharian kita ?! dan apakah kita telah cukup baik memakainya, sementara setiap hari al-Qur’an lebih sering diam di lemari dan Laci Meja.,??????

Semoga Allah mengampuni kita semua........ Amien.......


(Hidayah 50)

0 komentar:

Posting Komentar